save the earth

save the earth
save the earth

Selasa, 23 Desember 2014

Foto Sail Bunaken



Penghargaan Atas Sebuah Karya

17 foto dn fotografer yang dapat penghargaan

foto yang dipercayakan jadi jawara
TAHUN 2009 lalu menjadi pengalaman berbeda ketika hobby jepret jepret justru mendapatkan penghargaan lebih dari orang lain apalagi lewat satu penjurian. Ya..moment Sail Bunaken” yang digagas oleh pemerintah Sulawesi Utara tahun 2009 salah  satu agendanya adalah lomba Foto dengan thema “The Moment Of Sail Bunaken” … coba-coba kut berkat saran dari seorang teman yang katanya bisa kamu ikut. “kamu punya sense”..kata teman tersebut. Syukur dari lima tiga Foto yang memang wajib dimasukan ke panitia foto saya dapat dua pengghargaan yang satu juara dengan judul “sambutan si kecil” mendapatkan juara 1 dan yang satunya lagi dengan judul ‘Membaur’ dapat juara ke- emat dari 17 Foto lainnya. Soal foto sebenarnya menurut aku adalah sebuah Hobby.
saya, Denny taroreh dan reydi sumual
Awalnya sih cuman ikut ikutan tidak ada harapan lebih..maklum kamera yang dipakai waktu itu SONY alfa 100, yang tidak ada lensa telenya hanya ada standar wide.. sempat minder sihh ketika melihat banyak fotografer dengan kamera yang lensanya sampai ke tanah dan sudah bagaikan pikul senjata. Belum lagi ada yang lengkap dengan double tripot serta lighting yang memang dibawa di lokasi lokasi  pelaksanaan.. waktu itu yang terpikir hanya ikut dan foto saja sesuai dengan rasa dan Hobby …namun harus aku sadari beberapa spot pengambilan angel foto saya terbantukan dengan adanya akses dari bapak bapak TNI dan aparat kemanan yang memberikan entri just for PRESS yang kebetulan saya saat itu aktif di salah satu media harian, jadi "sambil menyelam tenggelam" hitung hitung manfaating akses ID wartawan untuk ngeliput dan pilih pilih spot yang enakan aja untuk di eksekusi ...
dapat juara 4 ...
syukur ke DIA, akhirnya dapat hadiah Rp.7.000.000 potong pajak.. heheheh..

beritanya dimuat di salah satu media online ..klik saja URL di bawah ini .....
 

http://beritamanado.com/lomba-foto-%E2%80%9Cthe-moment-of-sail-bunaken-2009%E2%80%9D/




Minggu, 28 September 2014

Pejuang Kemerdekaan Berkamera dari Minahasa

catatan: Jelly Wensy Siwy
Foto Fenomenal karya fotografer Minahasa
PERJALANAN sejarah Indonesia  sampai mencapai kemerdekaan secara utuh, ternyat tidak lepas dari peran peran tokoh tokoh asal minahasa. Tidak hanya terkait dengan lobi politik, Konflik langsung dengan kaum penjajah, namun darah darah kawanua juga terlibat dalam proses perekaman dokumentasi - dokumentasi  yang sangat penting  dijadikan sebagai dasar dan Bukti jika Indonesia suidah mengumumkan kemerdekaannya khususnya lewat Foto. Sebagai Orang Sulawesi Utara saya jelas bangga beberapa fotografer kawanua diantaranya Alex dan Frans Mendur, Umbas bersaudara: Justus dan Frans “Nyong” Umbas, kemudian Alex Mamusung, Oscar Ganda, dan Malvin Jacob terlibat langsung dalam pengambilan foto tersebut.

Selasa, 19 Agustus 2014

Aku dan Upacara di Atas Awan

16 Agustus 2014 lalu, Pos Pinus II Gunung Kalabat dipenuhi oleh Ribuan pendaki dan para penggiat Alam. Tidak biasanya situasi tersebut seperti ini, semua sudut di kawasan pinus Dua yang menjadi base camp sebelum menuju Puncak Gunung Soputan berjejal dengan tenda tenda kubah milik para pendaki.Sejauh mata memandang, tenda-tenda dengan berbagai bentuk dan bermacam warna ini seakan melengkapi tegarnya batang pohon pinus yang tumbuh di kawasan tersebut, kabut yang sesekali menyelimuti kawasan tersebut serta suhu yang sangat dingin ternyata tidak membuat para pendaki menjadi resah malah justru melengkapi nyanyian yang dilantunkan oleh beberapa kelompok.
Tidak ada kesunyian malam itu, di mana mana terdengan senandung lagu yang banyak bertema lingkungan, mulai dari Iwan Fals, Bumerang, Slank sampai Nugie dan sang Alang dan terdengar sampai menjelang subuh.
Ketika matahari muncul dari sela sela pohon pinus, warna warni tenda dan bau masakan sangat kental ada di lokasi tersebut. Sedikitnya berdasarkan pengakuan salah seorang pendaki Senior dari kelompok KPALANG (Kelompok Pecinta Alam Langowan) yang aktif dalam perlindungan kawasan tersebut mengatakan tercatat ada sekitar 3.000 lebih pendaki yang hadir untuk mengikuti upacara HUT RI ke 69 di Gunung Soputan.
(Kelompok ini juga mendapat pujian karena melakukan swepping barang bawaan dari pendaki, khususnya sajam. Yang dikuatirkan disalahgunakan)
Suasana berbeda memang terlihat ketika mengikuti upacara bendera di ‘atas Awan’ tersebut, nyanyian Indonesia Raya yang terlantun terasa lebih hikmat dan dijiwai oleh para peserta upacara.
Kegiatan ini sendiri tidak hanya diikuti oleh pendaki dari kelas umur tertentu namun ada juga anak anak yang dibawa oleh orang tua mereka.

Menunggu Manuver Sang Rajawali



Masih ada !!!... Kata-kata tersebut  menjadi buah bibir di kalangan warga Manado khususnya yang ditujukan kepada mantan  walikota manado Jimmy ‘Imba’ Rogi. ‘Om Imba’ begitu saya lebih ringan menyebut nama  mantan penatua PKB saya di Jemaat GMIM Galilea Teling yang juga pernah menjadi Orang Nomor satu di jajaran Partai Golkar Sulawesi Utara.
Kehadiran Om Imba di Kota Manado pasca dipenjara di cipinang dan Sukamiskin jelas membuktikan Cakar ‘sang Rajawali’ masih membekas di hati warga kota Manado, Spontanitas warga ketika mendengar panglima akan pulang sontak  langsung meringankan langkah mereka untuk berjubel menjemput kedatangan Sang panglima di bandara Sam Ratulangi. “Yang penting so lia langsung pa panglima, adoh so Gondrong kang, “ ujar salah seorang ibu di tengah masa yang menyambut sang rajawali.